Kira-kira sebulan sahaja lagi, lebih kurang, saya akan menginjak ke usia 29 tahun.
Menurut sebuah artikel yang saya baca di http://nymag.com/thecut/2014/08/everybody-likes-you-when-youre-29.html , usia 29 merupakan sebuah usia di mana seseorang itu memulakan sebuah kematangan, semakin berarah tujuan dalam hidup, semakin berdedikasi dengan apa yang dikerjakan, namun tetap masih 'hip', ceria dan tetap berhubung dengan kawan-kawan dari zaman kanak-kanak selain berkarisma dalam mengeratkan hubungan sesama rakan seprofesion dan kenalan baru.
Ada betulnya.
Cuma bagi saya, dan saya kira mereka-mereka yang sama macam saya, menginjak ke usia 29 sebenarnya adalah sebuah dilema. Dilema untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan yang 'matang' di mata dan tanggapan orang lain dan sifat 'keanak-anakan' yang terperangkap dalam jasad, kerana fasa 29 adalah permulaan kepada peralihan 30an, di mana dikatakan bagi lelaki, usia 30an adalah usia di mana kehenseman sebenar seorang lelaki ditonjolkan.
Di usia 29 ini, dengan menanti kelahiran anak sulung juga lebih kurang sebulan lagi, saya masih lagi penagih komik-manga, pengumpul t-shirt bergambar kartun, masih teruja menonton movie bertunjang kartun (tahun depan Sponge Bob the movie oi!), menyusun jigsaw puzzle bertema One Piece, memasang kereta Tamiya dan lain-lain yang sealiran.
Walaupun minat saya dalam bergitar dan martial art adalah seiring dengan peningkatan umur - saya makin selesa dengan lagu-lagu bercorak puisi dan lebih mendalami falsafah martial art berbanding bergasak nak hebat - namun kemachoan minat saya itu hanyalah topeng yang menutupi ketagihan 'childish' saya.
Sukar untuk saya menyisih minat yang sudah disemai sekian lama. Dari kecil belum kenal huruf lagi sudah mendarah daging.
Mujur, bini faham minat saya itu. Mak abah saya lebih tahu minat saya ini, kerana berbuih mulut acapkali memarahi saya yang malas mengemas komik yang bersepah sebilik. Mak ayah mertua? Insyaallah, mereka faham, kot.
Apa pun, 'childish' mana minat saya tu, saya bersyukur kerana itulah diri saya. Dalam menuju 30an, saya kira setidak-tidaknya pemikiran saya tetap muda, kerana kadang-kala hambatan tugas harian dan lain-lain tanggungjawab jika didepani tanpa sedikitpun fasa recovery, mungkin saya tua sebelum usia.
Dan di usia 29 ini juga, saya semakin percaya untuk berpegang pada kata-kata,
'Lantaklah apa orang nak kata'.
Labels
- badminton olimpik 2012 (1)
- bebel (59)
- berentila merokok (4)
- berpesan-pesan lah sesama kita oi (15)
- bersawang (2)
- bertunang (1)
- boikot produk yahudi laknatullah (2)
- boring (1)
- budayakan membaca (1)
- budayakan membaca. komik (1)
- busker (1)
- cerita hujung minggu (2)
- Dah jadi abah (2)
- doakan palestine (2)
- dr zakir naik (1)
- dulu-dulu (1)
- emo sikit gua hari ni (20)
- filem (3)
- fynn jamal (1)
- gangnam lah sangat (1)
- gelaran (2)
- gila ni ada macam-macam gila (6)
- gitar (2)
- Hari buruh (1)
- Hudud dan Qisas (1)
- ilmu dan petua (3)
- integriti (1)
- kebebasan (1)
- kecikguan (8)
- Kembali menaip (2)
- kesihatan (12)
- kita dan masyarakat (14)
- kl sentral (1)
- komik (2)
- kreator (1)
- KSKK (1)
- lagu GST (1)
- layar lagu (2)
- lipas (1)
- listenx1000 (1)
- martial art (21)
- maulid nabi (1)
- merdeka 55 (1)
- mew (1)
- minat (20)
- muzik (13)
- nak jadi abah dah (1)
- nukilan rasa (37)
- orang tua contoh (3)
- outdoor (1)
- pengajaran (2)
- pengemis (1)
- Perpaduan (1)
- peterpan noah (1)
- raya oi raya (2)
- review buku (4)
- rukun negara (1)
- sepagi menyepi (1)
- solo gitar best (1)
- tahun baru 1434H (1)
- takziah (1)
- tulisan jawi (1)
- tulisan pertama 2013 (1)
- vape bingai (1)
Wednesday, August 13, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pak Cik kau udah cecah 5 siri..Uhuk uhukkk...
ReplyDeleteHahaha..betol ke bro?saya tengok macam 30an je umur,still kicking lagi
DeleteYg penting enjinnya selalu diservis
DeleteHehe..enjin kena selalu servis..kalau tak,makan tahun, mentenen makin mahal..
ReplyDelete