Hari ni saya menghadiri taklimat Kelab Rukun Negara anjuran Jabatan Perpaduan Negara & Integrasi Nasional (ni tengh dalam taklimat la ni. Keh keh keh).
Banyak point yang menarik, dan banyak yang belum dibentangkan lagi. Ye lah, tengah taklimat. Antara yang saya dengar sejak mula tadi adalah sejarah perpaduan negara, kontrak sosial dan percentage berkenaan penerimaan, persepsi, kefahaman budaya, kepercayaan dan lain-lain yang membentuk society kita sekarang ini. Ada waktu, kita berada di takat melting point, ada waktu sangat stabil.
Dan antara paling membimbangkan dewasa ini, peratusan racial polarization yang semakin tinggi. Hari demi hari, rupanya kita semakin terlalu perkauman.
Tak boleh dinafikan, keterukan ini banyak disumbangkan oleh ahli politik yang bangkai.
Namun, sebenarnya, tanpa kebergantungan pada kajian ilmiah semata-mata, kita sebagai rakyat marhein perlu menyemai sendiri perpaduan senyap sesama kita tanpa perlu iklan juta-juta.
Yang penting, keywordnya adalah TOLERANSI.
Saya ada cerita nak dikongsikan sewaktu saya solo drive balik dari Padir Gudang ke Bagan Serai, singgah menyubuhkan diri di RnR Tapah. Sewaktu saya nak berwuduk, seorang lelaki India dewasa mengiring seorang Melayu buta ke ruang wuduk. Kemudian meminta saya mengiring lelaki tersebut ke ruang solat. Usai solat, waktu saya keluar, lelaki India tadi masih menunggu lelaki Melayu buta tadi, untuk sama-sama ke bas. Saya bertanya juga, kawan kerja ke. Jawapan lelaki India tadi agak best.
"Baru kenal dalam bas tadi. Ini abang mau pergi semayang. Saya tolong bawak la."
Dan banyak lagi kisah-kisah perpaduan senyap yang sebenarnya dah disemai antara kita yang berbilang bangsa. Tinggal lagi, ahli politik ni kadang-kadang cakap nakkan perpaduan, tapi mulut longkang. Ah, sama je la, pencadang ke pembangkang ke.
Sudah tiba masa, kita rakyat marhein perlu selalu mengdendangkan kisah-kisah perpaduan senyap yang sedang kita baja. Cerita pada anak-anak, perayaan-perayaan atau kepercayaan bangsa dan agama lain yang perlu kita hormat hak mereka. Selalu-selalu ikut program kebudayaan bangsa lain, selagi tak bercanggah dengan akidah agama kita. Tengok tarian singa, takkan sampai jatuh akidah kita.
Saling membantu, saling menerima, dan saling mengenal antara satu sama lain. Malaysia tengah aman. Kita lah nak mengekalkan keamanan ini.
Labels
- badminton olimpik 2012 (1)
- bebel (59)
- berentila merokok (4)
- berpesan-pesan lah sesama kita oi (15)
- bersawang (2)
- bertunang (1)
- boikot produk yahudi laknatullah (2)
- boring (1)
- budayakan membaca (1)
- budayakan membaca. komik (1)
- busker (1)
- cerita hujung minggu (2)
- Dah jadi abah (2)
- doakan palestine (2)
- dr zakir naik (1)
- dulu-dulu (1)
- emo sikit gua hari ni (20)
- filem (3)
- fynn jamal (1)
- gangnam lah sangat (1)
- gelaran (2)
- gila ni ada macam-macam gila (6)
- gitar (2)
- Hari buruh (1)
- Hudud dan Qisas (1)
- ilmu dan petua (3)
- integriti (1)
- kebebasan (1)
- kecikguan (8)
- Kembali menaip (2)
- kesihatan (12)
- kita dan masyarakat (14)
- kl sentral (1)
- komik (2)
- kreator (1)
- KSKK (1)
- lagu GST (1)
- layar lagu (2)
- lipas (1)
- listenx1000 (1)
- martial art (21)
- maulid nabi (1)
- merdeka 55 (1)
- mew (1)
- minat (20)
- muzik (13)
- nak jadi abah dah (1)
- nukilan rasa (37)
- orang tua contoh (3)
- outdoor (1)
- pengajaran (2)
- pengemis (1)
- Perpaduan (1)
- peterpan noah (1)
- raya oi raya (2)
- review buku (4)
- rukun negara (1)
- sepagi menyepi (1)
- solo gitar best (1)
- tahun baru 1434H (1)
- takziah (1)
- tulisan jawi (1)
- tulisan pertama 2013 (1)
- vape bingai (1)
Sunday, May 11, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment